Israel Serang Iran memanas setelah serangan besar-besaran oleh Israel
Gunung Sitoli News Israel Serang Iran ada 13 Juni 2025, situasi di Iran memanas setelah serangan besar-besaran oleh Israel yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer strategis di Teheran. Serangan ini menewaskan sejumlah pejabat tinggi Iran, termasuk Panglima Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, serta dua ilmuwan nuklir senior, Mohammad Mahdi Tehranchi dan Fereydoon Abbasi.
Sebagai respons terhadap eskalasi ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran. Imbauan tersebut mencakup peningkatan kewaspadaan, menjaga keselamatan diri dan keluarga, serta membatasi pergerakan ke daerah rawan.
Baca Juga: Aliran Lava Gunung Ile Lewotolok Makin Meluas, Jarak Luncur Capai 1.200 Meter
KBRI juga menyediakan saluran komunikasi darurat melalui nomor +98 902 446 8889 (telepon dan WhatsApp) serta +98 991 466 8846 (WhatsApp) bagi WNI yang membutuhkan bantuan atau berada dalam situasi darurat
Sebelumnya, pada 26 Oktober 2024, KBRI Teheran juga telah mengeluarkan imbauan serupa setelah serangan udara Israel ke Iran. Dalam imbauan tersebut, KBRI meminta WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa, dan membatasi pergerakan.KBRI menekankan pentingnya memantau situasi keamanan melalui sumber informasi resmi dan menaati imbauan otoritas terkait.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga turut mengimbau WNI di Iran, Israel, dan Palestina untuk meningkatkan kewaspadaan dan menunda perjalanan ke wilayah-wilayah tersebut jika tidak mendesak.
Situasi saat ini menunjukkan ketegangan yang tinggi di kawasan Timur Tengah, dan KBRI Teheran bersama Kementerian Luar Negeri RI terus memantau perkembangan untuk memastikan keselamatan WNI di wilayah tersebut
Dalam pernyataan resmi, KBRI meminta WNI agar menjaga keselamatan diri dan keluarga, menghindari lokasi rawan, serta menyimpan dokumen penting di tempat aman. WNI juga diimbau untuk terus memantau informasi dari sumber resmi dan menghubungi KBRI Teheran melalui hotline darurat jika dalam kondisi genting.
Kementerian Luar Negeri RI juga menyerukan agar WNI menunda perjalanan tidak mendesak ke Iran dan wilayah konflik lainnya.
